Pages

yang berminat dimanapun anda berada silahkan hubungin kami langusung.ini dengan bahan asli Internatioanl.... hub: hp :+20162217687..YAHOO: csejati08@yahoo.com

Contoh-contoh dari perbuatan para Nabi:


1. Pada hari peperangan Hunain seseorang (yang tidak puas hati dengan pembagian harta rampasan perang) berkata:
“Demi Allah, sesungguhnya ini adalah pembagian yang tidak adil dan tidak bertujuan mendapat keridhaan Allah”. Setelah diceritakan kepada Rasulullah saw, beliau bersabda: “Semoga Allah merahmati Nabi Musa karena ia disakiti lebih dari ini tetapi ia sabar”. (Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud)
2. Anas r.a telah berkata:
“Pada suatu hari Rasulullah saw memasuki sebuah masjid. Ia memakai kain selendang buatan Najran yang kasar buatannya. Tiba-tiba seorang Arab Badui datang dari arah belakang beliau lalu menarik kain tersebut dari belakang sehingga meninggalkan bekas di leher beliau. Badui tersebut berkata: “Wahai Muhammad, berikanlah kepada kami harta Allah yang ada di sisimu, lalu Rasulullah saw berpaling kepadanya dengan wajah yang tersenyum dan beliau bersabda: “Perintahkan kepada yang bersangkutan supaya berikan kepadanya. (Bukhari dan Muslim)
3. Abu Hurairah menceritakan:
“Bahwa seorang Arab Badui telah berkata kepada Rasulullah saw: “Wahai Muhammad! Bawalah gandum ke atas dua ekor untaku, karena kalau engkau buat begitu ia bukan harta engkau dan bukan juga harta bapak engkau”. Kemudian dia menarik kain selendang Rasulullah saw meninggalkan bekas kemerahan di leher beliau. Lalu Rasulullah saw memerintahkan supaya membawa kepada Badui tersebut sekarung gandum dan tamar.
4. At-Thabrani menceritakan:
“Bahwa seorang wanita bercakap rafats (ucapan yang dapat membangkitkan nafsu) kepada sekumpulan lelaki, lalu dia melintas di hadapan Rasulullah saw ketika Nabi sedang memakan roti berkuah di atas tanah. Kemudian wanita tersebut berkata: “Kamu lihatlah kepadanya, dia duduk seperti seorang hamba dan dia makan juga seperti seorang hambai”.
5. Abu Hurairah r.a menceritakan:
“Seorang lelaki berkata: “Wahai Rasulullah! Sesungguhnya saya mempunyai kaum kerabat yang selalu saya hubungi mereka tetapi mereka semua memutuskan hubungan dengan saya, saya berbuat baik kepada mereka tetapi mereka berbuat jahat kepada saya, saya berlemah-lembut dengan mereka tetapi mereka bersikap keras kepada saya”. Lalu beliau bersabda: “Jika sekiranya engkau berbuat seperti yang engkau katakan seolah-olah engkau menjemukan mereka dan engkau tetap akan mendapat pertolongan dari Allah selama engkau berbuat demikian”
.
6. Pada suatu ketika datang seorang Yahudi menuntut utang kepada Rasulullah saw dengan berkata:
“Kamu dari Bani Abd. Manaf adalah bangsa yang suka melambat-lambatkan pembayaran utang”. Ketika itu Umar bin Al-Khattab ada bersamanya dan dia hampir-hampir memenggal leher Yahudi itu, lalu Rasulullah saw berkata kepadanya: “Wahai Umar! Sepatutnya engkau menyuruhnya meminta kepadaku dengan cara yang baik dan menuntut aku juga membayar dengan baik”.
7. Diriwayatkan Bahwa Nabi Isa as bersama para pengikut setianya (Hawariyyun) menjelajah dari satu kampung ke satu kampung yang lain karena berdakwah. Lalu di dalam dakwahnya itu dia berkata kepada manusia dengan cara yang baik, sebaliknya mereka membalasnya dengan kata-kata yang buruk, kutukan dan makian. Para pengikut setia Nabi Isa merasa heran terhadap tindakan itu lalu mereka bertanya tentang rahasia perbuatan demikian. Beliau berkata:
“Setiap orang itu mengeluarkan (membelanjakan) apa yang ada padanya”.
Semua peristiwa di atas dan peristiwa lainnya menjadi bukti yang kongkret dan menguatkan lagi akan kewajiban bagi para dai supaya bersifat lemah-lembut, sabar dan berlapang dada khususnya apabila terhadap cobaan yang menyakitkan tersebut datangnya dari kaum kerabat, sahabat dan handai taulan, orang-orang yang dikasihi, teman-teman dan saudara. Karena sifat lemah-lembut, sabar dan berlapang dada itu akan menghasilkan kasih-sayang, kelembutan hati dan menghapuskan perpecahan serta perbedaan. Cukuplah seseorang dai itu melakukan apa yang diridhai oleh Allah.
8. Bersifat Benar dan Jujur.
Seorang muslim itu mesti bersifat benar dan tidak berdusta. Berkata benar sekalipun kepada diri sendiri karena takut kepada Allah dan tidak takut kepada celaan orang. Sifat dusta adalah sifat yang paling jahat dan hina dan ia menjadi pintu masuk kepada tipu daya syaitan. Seseorang yang memelihara dirinya dari kebiasaan berdusta berarti dia memiliki pertahanan dan benteng yang dapat menghalang dari was-was syaitan dan bisikan-bisikannya.
Berhati-hati dan memelihara diri dari sifat dusta akan menjadikan jiwa seorang itu mempunyai pertahanan dan benteng yang kokoh menghadapi rayuan dan tipu-daya syaitan.
Dengan demikian, jiwa seseorang akan senantiasa bersih, mulia dan terhindar dari tipu-daya syaitan. Sebaliknya sifat dusta meruntuhkan jiwa dan membawa kehinaan pribadi manusia. Karena itulah Islam mengharamkan sifat dusta dan menganggap sebagai satu penyakit dari penyakit-penyakit yang dilaknat. Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya sifat benar membawa kepada kebajikan dan sesungguhnya kebajikan itu membawa ke surga. Seseorang yang senantiasa bersifat benar hingga dicatat di sisi Allah sebagai seorang yang benar. Dan sesungguhnya sifat dusta itu membawa kepada kezhaliman (kejahatan) dan kejahatan itu membawa ke neraka. Seorang lelaki yang senantiasa berdusta sehingga dicatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta”. (Muttafaqun Alaih).
9. Bersifat Rendah Diri
Seseorang muslim mestilah bersifat tawadhu atau merendah diri khususnya terhadap saudara-saudaranya yang muslim dengan cara tidak membedakan (dalam memberikan pelayanan); baik yang miskin maupun yang kaya. Rasulullah saw sendiri memohon perlindungan kepada Allah agar dijauhkan dari sifat-sifat takabur (membangga diri).
Beliau bersabda:
“Tidak akan memasuki surga bagi siapa yang di dalam hatinya terdapat sebesar zarrah (sedikit) sifat takabur.” (Muslim).
Di dalam Hadits Qudsi pula Allah berfirman:
“Kemuliaan itu ialah pakaian-Ku dan membesarkan diri itu ialah selendang-Ku. Barangsiapa yang mencoba merebut salah satu dari keduanya pasti Aku akan menyiksanya”. (Muslim).
10. Menjauhi Buruk sangka dan Mengumpat: Menjauhi buruk sangka, mengumpat dan mengintai-intai keburukan orang lain. Oleh karena itu seseorang itu harus menjauhi sifat-sifat ini karena mematuhi Allah Berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang”. (Al-Hujurat:12).
Allah juga berfirman lagi:
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, Maka Sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata”. (Al-Ahzab:58).
Dan Rasulullah saw bersabda:
“Wahai orang-orang yang beriman dengan lidahnya saja, sedang iman belum memasuki hatinya, janganlah kamu mengumpat orang-orang Islam yang lain dan janganlah kamu mengintai-intai keburukan mereka, karena barangsiapa yang mengintai-intai keburukan saudaranya, Allah akan membongkar keburukannya sekalipun dia berada di dalam rumahnya”. (Abu Daud).
11. Bersifat Pemurah.
Seorang Muslim selayaknya bersifat pemurah, sanggup berkorban dengan jiwa dan harta bendanya pada jalan Allah. Di antara cara yang dapat menyingkap kebakhilan seseorang itu ialah dengan cara memintanya membelanjakan uang karena berapa banyak dari kalangan mereka yang berkedudukan, bercita-cita tinggi serta berpangkat gugur dari jalan ini, disebabkan oleh sikap rakus terhadap harta benda duniawi.
Di dalam Al-Quran sendiri terdapat banyak ayat yang menjelaskan ciri-ciri keimanan yang dikaitkan dengan sifat pemurah. Di antaranya:
“Dan yang mendermakan sebahagian dari apa yang Kami anugerahkan kepada mereka”. (Al-Anfal: 3).
“Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikit pun tidak akan dianiaya (dirugikan)”. (Al-Baqarah:272).
Adapun bagi orang-orang yang bakhil atau kikir seharusnya mendengar dan mengambil pelajaran dan pesan Rasulullah saw yang berbunyi:
“Tidak ada suatu hari-pun yang dilalui oleh seorang hamba kecuali (hari-hari) didatangi oleh dia Malaikat lalu salah satu darinya berdoa: “Ya Allah! Berikanlah ganti kepada si hamba yang menafkahkan hartanya”. Manakala Malaikat yang kedua pula berdoa: Ya Allah! Berikanlah kebinasaan kepada si hamba yang bakhil ini”. (Bukhari dan Muslim)
12. Qudwah Hasanah (Suri Teladan Yang Baik)
Selain dari sifat-sifat yang dinyatakan di atas, seorang muslim harus menjadikan dirinya contoh dan teladan yang baik kepada orang lain terutama keluarganya. Segala tingkah-lakunya adalah menjadi gambaran akan prinsip-prinsip Islam serta adab-adabnya seperti dalam hal makan, minum, cara berpakaian, ucapan, dalam suasana aman, dalam perjalanan bahkan dalam seluruh tingkah laku dan diamnya. (Kitab-kitab yang membicarakan secara khusus mengenai permasalahan ini yang dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi umat Islam di antaranya ialah Kitab Riyadhus Shalihin karangan Imam Nawawi, Kitab Khuluq Muslim (Akhlaq Seorang Muslim) karangan Muhammad Al-Ghazali, Ihya’ Ulumuddin karangan Imam Al-Ghazali dan Hayat As-Sahabah karangan Al-Kandahlawi.

                                                                                                           by: Ahmadsoleh...dari hasil kumpulan

No comments:

Post a Comment

Silahkan luangkan waktu anda untuk memberikan Sedikit Komentar Buat Kemajuan Blog ini.. Setetes Komentar anda sangat berarti buat saya ok tulis yaaa..

login di bawah ini!


RestaurantAsean
Bookmark and Share

Catatan Da'wah

Possibly Related

Iklan Jitu, Bermutu

Masukkan Code ini K1-CC8E97-A
untuk berbelanja di sini
BLOG INI MASIH DALAM TAHAB PERBAIKAN MOHON MAAF APABILA MENGGANGGU KENYAMANAN SAUDARA