Pages

yang berminat dimanapun anda berada silahkan hubungin kami langusung.ini dengan bahan asli Internatioanl.... hub: hp :+20162217687..YAHOO: csejati08@yahoo.com

Nash Al-Quran Kaya Akan Nilai dan Petunjuk

Allah SWT memsifatkan Al-Quran Al-Karim dengan mubarak –memberikan keberkahan- sebagaimana Allah berfirman :
وَهَذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ مُصَدِّقُ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ
“Dan inilah Kitab yang kami turunkan, memberikan keberkahan dan kebenaran yang ada dihadapannya”. (Al-An’am : 92)
Kata Al-Barokah dalam Al-Quran bersifat umum dan universal; memberikan kebaikan pada setiap nash-nashnya, menampakkan tema secara gamblang yang ada di dalamnya, menerangkan pada setiap sisi-sisinya secara jelas dan terang.
Dan di antara bentuk dan gambaran Al-Barokan adalah Al-Quran memberikan keberkahan pada setiap nash-nashnya yang padat akan makna dan nilai-nilai, kalimat-kalimatnya yang singkat namun mengandung banyak petunjuk, luas akan makna, tinggi petunjuk-petunjuknya dan besar akan sentuhan-sentuhannya.
Dan diantara karakteristik dan uslub Al-Quran -sebagaimana yang disebutkan oleh Al-Marhum DR. Muhammad Abdullah Darraz dalam kitabnya “An-Nabaul Adzim”- adalah bahwa Al-Qur’an memiliki ketepatan sasaran dan sesuai dengan makna yang dimaksud, karena itu seluruh uslub Al-Quran singkat dan padat, tepat sasaran dan tidak bertele-tele, tidak terlalu penjang dan tidak membuat orang bosan. Jika kita menelaah isinya maka akan kita dapati “penjelasan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan diri manusia, tidak akan terasa di dalamnya tabzir (sesuatu yang sia-sia) dalam kalimatnya -sehingga secara jelas- akan memberikan pembelajaran secara praktek akan nash-nash Al-Quran “Ambil mushaf dan bukalah lembaran-lembarannya, hitung semampu anda kalimat-kalimatnya, kemudian pilih dari ayat-ayat yang cocok untuk dipilih dan perhatikan ayat yang diwahyukan tersebut dan makna-maknanya, lalu perhatikan berapa kalimat yang dapat anda gugurkan –selahkan- atau anda ganti dari ayat tersebut tanpa melepas tujuan Dzat yang telah menurunkannya? Kalimat mana yang dapat anda gugurkan atau ganti?”. (An-Nanbaul Adzim : 105)
Imam Sayyid Qutb berkata tentang kandungan nash-nash Al-Quran yang kaya akan petunjuk, keotentikan, keindahannya, beliau berkata : “sesungguhnya satu nash saja dalam Al-Qur’an mengandung banyak petunjuk yang beragam dan saling berkaitan dalam nash yang lainnya, setiap petunjuk darinya memberikan penjelasan dan petunjuk yang tidak bertentangan atau terjadi benturan antara petunjuk yang satu dengan petunjuk yang lainnya. Setiap permasalahan dan hakekat akan mendapatkan porsi yang sesuai…karena setiap satu teks ayat mengandung beragam dimensi, tampak sekali kebenaran dalam tempat yang mendukung di dalamnya, seakan-akan pada mulanya diberikan pada sisi ini dan tempat itu ! hal tersebut merupakan fenomena Al-Quran yang membutuhkan banyak isyarat –penafsiran- kepadanya…” (Ad-Dzilal : 1787)
Pembaca yang ingin menapaki hidupnya dengan sentuhan-sentuhan Al-Quran secara jeli, menikmati naungan dan kelembutannya –sebagaimanana yang telah kami jelaskan pada kiat sebelumnya- harus memulai pada kaidah ini, menelaahnya dengan seksama, membuka rahasia-rahasianya yang berharga melalui kiat ini, menjabarkannya, menelaahnya, hidup bersamanya dan mengungkap isyarat-isyarat yang terdapat di dalamnya.

Ayat yang kami sebutkan sebelumnya –sebagai contoh—betapa banyak dalil-dalil dan nilai-nilai yang dapat dipetik darinya ? betapa banyak fenomena, bentuk dan ragam keberkahan yang dapat diambil darinya ? –berdasarkan kaidah balaghoh “menghilangkan objek berarti bersifat umum” maka Al-Quran memberikan kebekahan pada segala hal, keberkahan yang umum dan universal- ; memberikan keberkahan pada sumbernya karena ia merupakan kalamullah, memberikan keberkahan pada tempatnya yaitu di Al-Lauhul Mahfudz, memberikan keberkahan pada pembawanya yaitu Jibril AS, memberikan keberkahan kepada yang mendukungnya yaitu para malaikat, memberikan keberkahan kepada yang meneriman dan mengajarkannya yaitu nabi Muhammad saw, memberikan keberkahan pada seseorang yang tenang dan tentram di dalamnya yaitu hati Rasulullah saw, memberikan keberkahan pada ayat-ayatnya yaitu singkat namun padat dan kaya akan makna, memberikan keberkahan pada bentuknya yang kecil namun mengandung berbagai macam keilmuan, memberikan keberkahan dalam kandungan ilmu dan pengtahuan –pustaka tafsir, ulumul Quran sepanjang sejarah sehingga menjadi bukti akan hal tersebut- memberikan keberkahan pada syariat-syariatnya, manhaj-manhajnya dan prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya, memberikan keberkahan pada risalah, misi dan tujuannya, memebrikan keberkahan pada jejak, pengaruh dan petunjuknya dan lain sebagainya dari bentuk keberkahan yang terkandung dalam Al-Quran…
Sayyid Qutb menjelaskan gambaran tentang kalimat Al-Barokah dan cakupannya : “sesungguhnya Al-Quran merupakan lembaran-lembaran kecil dibanding kitab-kitab yang besar bentuknya seperti yang ditulis oleh manusia, namun mengandung berbagai petunjuk, dalil, penjelasan, arahan pada setiap paragraf yang ada di dalamnya, yang tidak dapat dijawab oleh beribu-ribu kitab yang besar sekalipun, bahkan dari berbagai macam bentuk dan modelnya! sesungguhnya yang berkecimpung dalam seni berbicara pada dirinya sendiri dan orang lain, menyesuaikan diri terhadap permasalahan yang terdapat pada lafadz-lafadz dan petunjuk-petunjuknya guna memberikan petunjuk kepada seseorang dalam mengungkapkan pendapatnya. Bahwa susunan Al-Quran yang mengandung keberkahan, dari sisi ini –walaupun mustahil bagi manusia membuat ungkapan seperti itu- untuk memahami terhadap apa yang dibawa oleh Al-Quran dari berbagai macam dalil, ungkapan, pemahaman, sentuhan dan pengaruh-pengaruhnya! bahwa satu ayat saja dapat memberikan banyak makna dan menjelaskan beberapa ketentuan, yang tidak dapat dibuat oleh petunjuk lain dari berbagai macam seni, ketetapan dan arahan sedikitpun, tidak ada bandingannya dari semua ucapan manusia” (Fi Dzilal Al-Quran : 2 : 1147)
Surat Al-Asr –sebagai contoh- adalah surat terpendek dalam Al-Quran yang jumlah ayatnya hanya 3 ayat, namun di dalamnya mengandung banyak makna dan petunjuk, yang dapat membuat banyak tulisan dan kitab  dengan berjilid-jilid jumlahnya oleh karena makna dan nilai yang terkandung di dalamnya sangat banyak, sehingga benar ucapan Syafi’I  : “Kalau manusia mau mentadabburkan surat Al-Asr maka akan mendapatkan wawasan yang luas”.
Betapa banyak pembaca Al-Quran mendapatkan bekal dari nilai-nilai  dan petunjuk-petunjuk Al-Quran, betapa banyak pembaca Al-Qur’an dapat mengambil inti sari dan petunjuk-petunjuk yang ada di dalamnya, betapa banyak dari Al-Qur’an ditemukan berbagai makna dan ketetapan dari nash-nashnya.
Ketika seseorang mau berinteraksi dengannya atas dasar qaidah yang ini, maka, pasti akan membutuhkan banyak lembaran guna mendokumentasikan atas apa yang diwahyukan olehnya dari berbagai sisi dan arah.
Allah berfirman :
وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menta’ati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya  berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya”. (Al-Isro : 16)
إِنَّ الَّذِينَ يُحَادُّونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ كُبِتُوا كَمَا كُبِتَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَقَدْ أَنْزَلْنَا آَيَاتٍ بَيِّنَاتٍ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ مُهِينٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya pasti mendapat kehinaan sebagaimana orang-orang yang sebelum mereka telah mendapat kehinaan. Sesungguhnya kami telah menurunkan bukti-bukti yan gnyata. Dan bagi orang-orang kafir ada siksa yang menghinakan”. (Al-Mujadilah : 5)
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
“Tiap-tiap uamat mempunyai ajal –batas waktu- ; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaapun dan tidak dapat (pula) mereka bersedihhati”. (Al-A’rof : 34)
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yan gsempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. (Toha : 124)
                                                                by.Ahmad soleh.

No comments:

Post a Comment

Silahkan luangkan waktu anda untuk memberikan Sedikit Komentar Buat Kemajuan Blog ini.. Setetes Komentar anda sangat berarti buat saya ok tulis yaaa..

login di bawah ini!


RestaurantAsean
Bookmark and Share

Catatan Da'wah

Possibly Related

Iklan Jitu, Bermutu

Masukkan Code ini K1-CC8E97-A
untuk berbelanja di sini
BLOG INI MASIH DALAM TAHAB PERBAIKAN MOHON MAAF APABILA MENGGANGGU KENYAMANAN SAUDARA