Pages

yang berminat dimanapun anda berada silahkan hubungin kami langusung.ini dengan bahan asli Internatioanl.... hub: hp :+20162217687..YAHOO: csejati08@yahoo.com

Saatnya para pemimpin Islam menyandarkan kemenangan Kepada Allah

Segala puji hanya milik Allah dan shalawat dan salam kepada Rasulullah saw beserta keluarga dan para sahabatnya serta orang-orang yang mengikutinya dengan ihsan hingga hari pembalasan. Selanjutnya…
Bahwa kita bangga sekali Allah telah memberikan petunjuk dan hidayah berupa keimanan, dan memilihkan jalan untuk mengemban risalah Islam dan menyampaikannya kepada semesta alam, dan kita memohon kepada Allah SWT kelak memberikan keteguhan kepada kita pada kebenaran hingga berjumpa dengan-Nya, menurunkan ketenangan dan ketentraman kepada kita, serta menganugrahkan pertolongan dan dukungan sehingga dapat mengembalikan Islam pada kehidupan yang baru.
ikh91Wahai para pemimpin Islam…
Wahai umat manusia seluruhnya..
Ketahuilah bahwa tabiat seorang pemimpin selayaknya tidak pernah mau berdusta kepada warganya, dan bahwasanya saya di hadapan kalian pemberi nasihat yang amanah, menginginkan kebaikan bagi seluruh manusia tanpa membedakan pada agama, bangsa, ras dan warna kulit di antara mereka, karena yang demikian merupakan hakikat Islam yang sebenarnya seperti yang dipahami oleh Ikhwanul Muslimin; maka dari itu, melakukan kebaikan menurut kami adalah merupakan bagian dari kaidah kesuksesan
يأَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan”. (Al-Hajj:77)
Ada seseorang yang dapat masuk surga hanya karena memberi minum seekor anjing; namun disisi lain ada seorang wanita yang masuk neraka karena seekor kucing yang dikurungnya tanpa diberi makan dan tidak mengindahkan kucing tersebut makan dari kotoran tanah. Karena itu, apa akibatnya seseorang yang menjadi penghalang aktivitas orang? Apa balasan orang yang mengurung orang lain dengan cara zhalim dan keji? Bahkan apa balasan orang yang menyiksa orang lain, menistakan kehormatannya dan memusuhi martabatnya? Sungguh akan besar balasan yang akan diterima, jika mereka mau menyadari!
Kenyataan dan ketetapan yang tidak pernah berubah
ketahuilah wahai umat manusia…
Bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam, dan petunjuk bagi siapa saja yang terjerumus dalam kesesatan, Islam merubah prinsip-prinsip dan palsafah yang memicu api yang dapat membakar lahan hijau dan basah, dan menghilangkan fatamorgana
يَحْسَبُهُ الظَّمْآَنُ مَاءً حَتَّى إِذَا جَاءَهُ لَمْ يَجِدْهُ شَيْئًا
“Yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu Dia tidak mendapatinya sesuatu apapun”. (An-Nuur:39)
Ketahuilah bahwa dalam agama Islam, ada kenyamanan dan keamanan bagi yang menderita ketakutan, keadilan dan kearifan bagi yang tertimpa kezhaliman, kemerdekaan bagi siapa yang mengalami penindasan dan permusuhan, naungan yang meneduhkan bagi yang menginginkan ketenteraman dari kerasnya tatanan dunia yang secara tegas telah mengalami kegagalan.
فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَى
“Barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka”. (Thaha:123)
Ketahuilah bahwa aturan dan tatanan internasional telah kian bertambah kezhalimannya, menumpuk kerusakannya, menyebar kesengsaraannya, menebarkan di tengah umat manusia perasaan takut, kemiskinan dan berbagai tekanan, melelehkan begitu banyak air mata kesedihan, menumpahkan darah seperti air yang mengalir di sungai-sungai, bahkan menebar kehancuran dan kerusakan di mana saja mereka tinggal… sehingga dengan demikian menjadikan dunia ini berubah menjadi ladang kehancuran yang tidak diketahui masa berakhirnya kecuali Allah
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا
“Dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit”. (Thaha:124)
Dan ketahuilah pula bahwa musuh-musuh Islam sangat berkeinginan menghancurkan Islam dan berusaha meredupkan cahayanya, padahal sungguh sangat jauh realisasi yang mereka inginkan!! Allah SWT berfirman:
يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلَّا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai”. (At-Taubah:32)
Dan ketahuilah wahai umat manusia… Bahwa musuh kalian sangat berkeinginan menyimpangkan kalian dari agama yang menjadi sumber kemuliaan kalian dan sarana menuju kebahagiaan kalian di dunia dan di akhirat
وَلاَ يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا
“Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agama mu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup “. (Al-Baqarah:217)
Dan ketahui pulalah bahwa musuh-musuh Islam sebenarnya berpecah belah diantara mereka sehingga menjadi berkelompo-kelompok dan partai-partai, dan bahkan diantara mereka sering terjadi pertikaian, permusuhan disepanjang sejarahnya, sementara kalian menganggap bahwa mereka dalam satu hati, padahal mereka tidak satu kata dan satu niat kecuali hanya satu tujuan; yaitu memerangi Islam dan pengikutnya…mereka saling membantu dan bersegera berada di tengah mereka sambil berkata:
نَخْشَى أَنْ تُصِيبَنَا دَائِرَةٌ فَعَسَى اللَّهُ أَنْ يَأْتِيَ بِالْفَتْحِ أَوْ أَمْرٍ مِنْ عِنْدِهِ فَيُصْبِحُوا عَلَى مَا أَسَرُّوا فِي أَنْفُسِهِمْ نَادِمِينَ
“Kami takut akan mendapat bencana. Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka”. (Al-Maidah:52)
Boleh jadi mereka dan yang lainnya merupakan kepanjangan dari kejahatan musuh untuk bersatu dalam suatu kota, dan boleh jadi (semoga) Allah mengirimkan atas mereka orang-orang yang mampu memecah belah persatuan mereka dan mengacaubalaukan niat jahat mereka dan menggiring mereka pada tempat yang hina.
Ketahuilah wahai para pembawa petunjuk, bahwa Islam pasti akan menang dengan izin Allah; karena Allah telah berjanji untuk memenangkan agama-Nya
وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ
“Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman”. (Ar-Ruum:47)
Sebab-sebab kekalahan
Bahwa hilangnya kebebasan dan banyaknya pelanggaran yang membabi buta terhadap Hak Asasi Manusia (HAM), menyebarnya penindasan, merebaknya pusat-pusat yang tersembunyi yang dilakukan oleh pemerintah Mesir –ditambah dengan perang yang sistematis yang dilancarkan kepada para pembawa harakah Islam dan menggiring mereka ke tiang gantungan, dan bahkan memasukkan puluhan ribu para pengikutnya di penjara-penjara dan berbagai penangkapan, penyiksaan serta pelecehan dan penistaan terhadap martabat dan harkat bangsa- semua itu dan yang lainnya merupakan awal dari kekalahan perang yang terjadi pada bulan Juni 1967
Dan sebagai alternatif dari itu, umat memanfaatkan kondisi tersebut dengan mengenal sebab-sebabnya dan berlindung diri darinya; tidak mengekor di belakang musuhnya dengan memperbaharui perdamaian bersama mereka, karena menyerah adalah lebih hina darinya, dan mencari perdamaian di dalamnya dengan tidak mengindahkan berbagai nilai-nilai dan prinsip-prinsip, tidak menyia-nyiakan hak-hak dan kesuciannya.
Sebab-sebab kemenangan
Bahwa sebab-sebab kemenangan bagi umat ini sangatlah jelas dan gamblang, di antaranya adalah:
1. Iman yang benar dan amal shalih
Sebagaimana Allah berfirman:
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku”. (An-Nuur:55)
Abu Darda berkata:
عَمَلٌ صَالِحٌ قَبْلَ الْقِتَالِ؛ إِنَّمَا تُقَاتِلُونَ بِأَعْمَالِكُمْ
“Amal Shalih sebelum berperang; karena sesungguhnya kalian berperang dengan perbuatan kalian”.
2. Taat kepada Allah, taat kepada Rasulullah saw dan selalu menjaga persatuan dan tidak saling bertikai, karena di antara kewajiban seorang muslim adalah taat pada kewajiban tersebut
Sebagaimana Allah berfirman:
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (Al-Anfal:46)
Dan firman Allah:
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai”. (Ali Imran:103)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (Muhammad:7)
3. Tawakal kepada Allah yang diiringi keyakinan penuh akan kemenangan dari Allah, karena Dialah zat pemilik kemenangan
إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
“Jika Allah menolong kamu, Maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), Maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal”. (Ali Imran:160)
4. Sabar, karena jalan menuju kemenangan selalu melewati rintangan berbagai cobaan, rintangan dan ujian dan akan selalu berhadapan dengan permusuhan dan pertentangan; hal tersebut tidak akan mampu dilalui kecuali dengan kesabaran
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (Al-Baqarah:153)
وَلَمَّا بَرَزُوا لِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ قَالُوا رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
“Tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, mereka pun (Thalut dan tentaranya) berdoa: “Ya Tuhan Kami, tuangkanlah kesabaran atas diri Kami, dan kokohkanlah pendirian Kami dan tolonglah Kami terhadap orang-orang kafir.” (Al-Baqarah:250)
5. Tsabat (teguh) dan dzikir kepada Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh), Maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung”. (Al-Anfal:45)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا لَقِيتُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا زَحْفًا فَلَا تُوَلُّوهُمُ الْأَدْبَارَ
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, Maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur)”. (Al-Anfal:15)
Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda:
اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ”، ومنها “التَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ
“Jauhilah 7 perkara yang merusak, di antaranya adalah “Lari pada hari peperangan” (Bukhari)
6. Menggunakan berbagai sarana kekuatan; diantaranya:
a. Ilmu yang bermanfaat, strategi yang baik, manajemen yang efektif dan pertumbuhan yang menyeluruh
b. Menghargai manajemen umat dan memberikan kebebasan umum
c. Memisahkan secara hakiki antara penguasa pemerintahan (eksekutif), legislatif dan yudikatif, dan ditambah dengan penerapan hukum-hukum pengadilan.
Bahwa kekuatan merupakan jalan satu-satunya untuk menetapkan perdamaian di suatu tempat; karenanya ia dapat memberikan rasa gentar musuh sehingga tidak berani melakukan tindak permusuhan; karena itulah Allah berfirman:
تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآَخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ
“Kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya”. (Al-Anfal:60)
Sebagaimana kekuatan dapat mampu menggetarkan protokoler kelima yang selalu memobilisasi permusuhan, dan takut terhadap dirinya, dan disatu sisi seorang muslim selalu dan merasa tenteram, maka Allah berfirman:
وَلاَ يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَبَقُوا إِنَّهُمْ لَا يُعْجِزُونَ
“Dan janganlah orang-orang yang kafir itu mengira, bahwa mereka akan dapat lolos (dari kekuasaan Allah). Sesungguhnya mereka tidak dapat melemahkan (Allah)”. (Al-Anfal:59)
Dan setelahnya Allah berfirman:
وَإِنْ جَنَحُوا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“Dan jika mereka condong kepada perdamaian, Maka condonglah kepadanya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui”. (Al-Anfal:61)
Bahwa kami tidak menginginkan adanya perang seperti perang yang mereka lakukan, karena kami menerima perdamaian bagi siapa yang menginginkan perdamaian dan tidak melanggar darinya, namun kami tidak akan menerima perdamaian kecuali dengan dikembalikannya hak-hak kami secara penuh, dengan diiringi keyakinan bahwa konsensus lembaga-lembaga PBB tidak menitahkan atas kita kebatilan-kebatilannya dan tidak mencegah dari kembalinya hak-hak kami, dan hendaknya para penguasa dan pemimpin menyadari bahwa kembalinya hak-hak tersebut tidak hanya melalui meja perundingan saja, karena hal tersebut telah banyak dilakukan oleh umat sejak beberapa tahun lamanya bahkan sangat banyak telah diusahakan untuk mencapai perdamaian melalui perundingan. Namun apakah kembali hak-hak kami? Hendaknya mereka menyadari bahwa apa yang terjadi telah banyak membuang waktu dan memperpanjang permasalahan dan menghasilkan ketetapan yang batil, sementara mereka mengira bahwa al-haq akan dilupakan seiring dengan berjalannya waktu.. mereka tidak sadar bahwa hak-hak ini tidak akan pernah dilupakan. Bahwa Al-Quds tidak akan mudah dilupakan, bahwa para pengungsi sekalipun walau mereka terlahir di tempat-tempat pengungsian dan bercerai berai, bukan di negeri mereka sendiri, mereka tidak akan bisa mengalihkan pandangan, kecuali kerinduan yang tetap terpatri dalam jiwa mereka akan bumi Palestina dan bahkan pada hati setiap muslim.
7. Berhati-hati terhadap orang-orang yang loyal kepada musuh-musuh kita dengan apa yang disebut caretaker kelima Yahudi; karena bahaya laten kelompok tersebut terhadap umat Islam lebih dahsyat daripada bahaya musuh yang secara terang-terangan melakukan permusuhan.
هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ
“Mereka Itulah musuh (yang sebenarnya) Maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?”. (Al-Munafiqun:4)
8. Waspada terhadap penyebab kekalahan dan kelamahan, intinya adalah sebagai berikut:
a. Melanggar janji Allah dan janji Rasul-Nya.
Rasulullah saw bersabda:
يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ، خَمْسٌ إِذَا ابْتُلِيتُمْ بِهِنَّ وَأَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ تُدْرِكُوهُنَّ: وذكر منها: وَلَمْ يَنْقُضُوا عَهْدَ اللَّهِ وَعَهْدَ رَسُولِهِ إِلاَّ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ غَيْرِهِمْ فَأَخَذُوا بَعْضَ مَا فِي أَيْدِيهِمْ
“Wahai para Muhajirin, ada 5 perkara jika kalian diuji dengannya kalian akan hancur, dan aku berlindung kepada Allah jika kalian tertimpa akannya, disebutkan salah satunya: “Dan mereka tidak melanggar janji Allah dan janji Rasul-Nya kecuali Allah akan memberikan kekuasaan atas kalian musuh dari selain mereka dan mereka mengambil sebagai apa yang ada digenggamannya”. (Ibnu Majah)
b. Penyakit Wahn yaitu cinta dunia yang berlebihan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انْفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الْأَرْضِ أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الْآَخِرَةِ
“Hai orang-orang yang beriman, Apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: “Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? “. (At-Taubah:38)
Rasulullah saw bersabda:
يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا”، فَقَالَ قَائِلٌ: وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: “بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ، وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ، وَلَيَنْزِعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ، وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ” فَقَالَ قَائِلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ؟ قَالَ: “حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ
“Suatu saat umat-umat akan memperebutkan kalian sebagaimana makanan yang diperebutkan di pinggangnya”. Maka salah seorang berkata: Apakah karena jumlah kami sedikit pada saat itu? Beliau berkata: bahkan jumlah kalian saat itu banyak, namun kalian seperti buih seperti buih di atas air, dan Allah akan mencabut dari dada musuh kalian rasa takut dari kalian, dan akan dicampakkan dalam hati kalian penyakit al-wahn, ada berkata lagi: wahai Rasulullah saw apa penyakit wahn itu? Beliau berkata: cinta dunia dan takut mati”. (Abu Daud)
c. Tidak memiliki kesiapan yang cukup untuk menghadapi berbagai ancaman terhadap keamanan nasional
d. Saling berbantah-bantahan, berselisih, berpecah belah, bermusuhan dan berperang saudara.
وَلاَ تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِينَ“Dan Janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (Al-Anfal:46)
لماذا التقاطع في الإسلام بينكم……. وأنتم يا عباد الله إخوان؟
Kenapa kalian harus berpecah belah diantara kalian dalam Islam
Padahal kalian wahai hamba Allah adalah Ikhwan (saling bersaudara)?!
Saling berbantahan ini telah hidup dan berusaha dihilangkan oleh Islam dari kesukuan, hubungan kekeluargaan, kelompok, mazhab dan ras, dan hal tersebut menjadi api pemicu perang di antara umat Islam, dan berusaha diselesaikan tanpa mematikan apinya, dengan berdiri dihadapan setiap orang yang turut campur dalam perdamaian diantara dua orang yang berselisih dari umat Islam; baik negara, suku dan bangsa.
e. Meminta bantuan kepada musuh dalam meminta dikembalikan hak-hak mereka, padahal merekalah yang telah memberikan kepada Yahudi bumi Palestina dengan cara merampas dan menjajah, dan mereka masih menjadi sandaran dan punuk Yahudi untuk mengokohkan kakinya dari apa yang tela diduduki, bahkan membantu mereka dengan memberikan perlengkapan dan senjata untuk melebarkan kekuasaan mereka dan menerapkan apa yang ada disekitarnya, mereka juga yang telah mengeluarkan berbagai resolusi yang mendukung Yahudi dalam mengahapi serangan dari pasukan perlawanan, dan menggunakan hak veto dalam berbagai permasalahan yang dapat mempengaruhi keberadaan Yahudi.
Wahai para penguasa umat Islam….
Inilah hakikat Al-Quran yang tidak seorangpun boleh mengingkarinya, tsawabit imaniyah yang tidak boleh ada keraguan di dalamnya, tidak ada kehidupan yang nyaman tanpanya, tidak ada kemuliaan dan martabat tanpanya, karena itu, saatnya bagi kalian membuat lembaran baru dari kemuliaan sejarah umat ini, yang begitu banyak memiliki lembaran-lembaran kemuliaan?!
Apakah telah datang kepada kalian menghadirkan dalam jiwa kalian waqfah muhasabah dengan ikhlas, mempersilahkan kepada kalian dan bangsa untuk kembali dengan penuh kejujuran kepada Allah, tawakal secara total kepada-Nya, memohon pertolongan secara penuh kepada-Nya dalam menghadapi musuh-musuh kita, sehingga mereka mendengar suara kita, dan menyadari bahwa kita bersungguh-sungguh dalam menuntut kembalinya hak-hak kita dan tanah-tanah suci kita?!
Adapun sekarang, tiba saatnya bagi kalian membuat istilah sendiri dihadap rabb kalian, melakukan bersama-Nya baiat untuk berjihad di jalan Allah?!
Adapun sekarang, telah tiba saatnya wahai para pemimpin untuk menjadikan seruan “Allah Akbar” yang merupakan syiar para mujahidin dalam menggapai kemenangan di bulan Ramadhan yang agung, kemenangan 6 Oktober, sehingga menjadi nasihat dan pelajaran, sekiranya mereka tsabat untuk mengakhirinya maka akan berakhir dan dapat hadir pada perang di tempat tersebut?!
Tiba saatnya bagi kalian wahai para pemimpin untuk memperbaiki kembali ungkapan “Allah Akbar” di hadapan wajah musuh kita, sehingga dengan dapat membuat gentar musuh Allah dan musuh kalian, menadahkan karenanya perasaan takut dalam hati mereka, dan dengannya pula kelak Allah menurunkan ketenangan di dalam hati-hati orang-orang beriman dan mewujudkan kemenangan yang telah dijanjikan
وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ . بِنَصْرِ اللَّهِ يَنْصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ
“Dan di hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang”. (Ar-Ruum:4-5)

by: Ahmadsoleh..diambil dari beberapa cerita

No comments:

Post a Comment

Silahkan luangkan waktu anda untuk memberikan Sedikit Komentar Buat Kemajuan Blog ini.. Setetes Komentar anda sangat berarti buat saya ok tulis yaaa..

login di bawah ini!


RestaurantAsean
Bookmark and Share

Catatan Da'wah

Possibly Related

Iklan Jitu, Bermutu

Masukkan Code ini K1-CC8E97-A
untuk berbelanja di sini
BLOG INI MASIH DALAM TAHAB PERBAIKAN MOHON MAAF APABILA MENGGANGGU KENYAMANAN SAUDARA